RENANG DAN MANFAATNYA
1.
Manfaat Renang
a.
Pengaruh renang terhadap
pertumbuhan tubuh
1)
Mempengaruhi terhadap peredaran
darah
2)
Mempengaruhi terhadap
pernapasan
3)
Mempengaruhi terhadap otot
b.
Pengaruh renang terhadap
psikologis (kejiwaan)
Dari aspek psikologis, berenang bagi
siswa memiliki nilai yang khas dan sangat luas cakupannya. Berenang dapat
memupuk keberanian dan perasaan mampu serta percaya pada diri sndiri., di
samping untuk membangkitkan suasana kegembiraan yang tiak dijumpai dalam
aktivitas jasmani lainnya. Persentuhan dengan air merupakan pengalaman fisik
yang membangkitkan respons kejiwaan. Rasa air yang hangat atau sebaliknya,
menimbulkan kesan khas yang secara langsung memperoleh tanggapan dari system
syaraf.
2.
Nomor-nomor Renang
No.
|
Gaya
|
Jarak
|
|
Pria
|
Wanita
|
||
1.
|
Gaya bebas
|
100
meter
200
meter
400
meter
1.500
meter
|
100
meter
200
meter
400
meter
800
meter
|
2.
|
Gaya dada
|
100
meter
200
meter
|
100
meter
200
meter
|
3.
|
Gaya kupu-kupu
|
100
meter
200
meter
|
100
meter
200
meter
|
4.
|
Gaya punggung
|
100
meter
200 meter
|
100
meter
200
meter
|
5.
|
Gaya ganti perorangan
|
200
meter
400
meter
|
200
meter
400
meter
|
6.
|
Gaya ganti estafet
|
4 x
100 meter
4 x
200 meter
|
4 x
400 meter
|
● Gaya ganti
perorangan:
a. Gaya
kupu-kupu
b. Gaya
punggung
c. Gaya
dada
d. Gaya
bebas
● Gaya ganti estafet:
a. Gaya
punggung
b. Gaya
dada
c. Gaya
kupu-kupu
d. Gaya
bebas
3. Pengenalan Kolam Renang
● Panjang kolam renang 50
m.
● Lebar kolam renang 21 m.
● Dinding harus vertical
dan sejajar.
● Terdiri atas 8 lintasan.
● Lebar tiap lintasan 2,5
m.
● Suhu 23 – 25 derajat
Celcius
● Kedalaman kolam 1, 80 m.
● Tempat start tidak
boleh licin dan kemiringannya tidak lebih dari 10 derajat.
● Garis-garis tanda
lintasan dapat dibuat di dasar kolam untuk member petunjuk kepda perenang.
B. Latihan Renang Gaya Bebas
Gaya bebas adalah gaya yang dilakukan
perenang selain dari gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya punggung dan sewaktu
berenang sudah sampai ujung kolam (berbalik), perenang bisa menyentuh dinding
kolam dengan apa saja dari badan perenang. Gaya bebas menyerupai cara berenang
seekor binatang, oleh sebab itu disebut Crawl yang artinya merangkak. Gerakan
asli dari gerakan ini adalah menirukan gerakan dari anjing yang berenang atau
dikenal dengan renang gaya anjing (dog-style). Gaya bebas ini disebut juga gaya
rimau, yang berasal dari kata “harimau”.
Gerakan gaya bebas kali pertama
dilakukan oleh Crawl Australia, yang dilakukan dengan dua kali gerakan lengan
dan disertai dua kali gerakan kaki. Kemudian berkembang sesuai dengan
penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan. Teknik-teknik renang gaya bebas
sebagai berikut:
1.
Posisi Badan
a.
Teknik posis badan
Teknik gerakan posisi
badan renang gaya bebas adalah:
(1)
Posisi badan dalam renang gaya
bebas harus sejajar dan sedatar mungkin.
(2)
Tubuh harus berputar pada garis
pusat atau pada rotasinya.
(3)
Hindarkan kemungkinan
tarjadinya gerakan-gerakan tangan atau kaki yang berakibat tubuh menjadi naik
turun atau meliuk-liuk.
(4)
Sikap kepala normal dan
pandangan agak lurus ke depan.
b.
Bentuk-bentuk latihan
posisi badan/meluncur
1)
Latihan terapung telungkup
Cara melakukan
luncuran dengan posisi telungkup sebagai berikut:
(1)
Berdirilah dengan kedua lengan
di samping badan kolam renang sedalam dada.
(2)
Ambil napas sedalam-dalamnya
dan bengkokkan badan ke depan, kedua tangan menempel pada paha.
(3)
Rendahkan muka ke dalam air
sampai kedua telinga tertutup air.
(4)
Biarkan kedua tangan turun dari
paha ke betis.
(5)
Lakukan sikap terapung dengan
posisi kedua lengan dan tungkai menggantung seperti ikan ubur-ubur.
(6)
Angkat kepala ke atas agar
kedua kaki menyentuh lantai.
2)
Latihan meluncur dengan pelampung
Cara melakkan luncuran dengan pelampung
sebagai berikut.
(1)
Pada kedalaman kolam setinggi
dada, peganglah ujung pelampung dengan kedua tangan. Ambil napas
sedalam-dalamnya dan doronglah kedua kaki pada lantai ke depan, hingga tubuh
membentuk posisi lurus terapung di permukaan air. Luruskan kedua tungkai ke
belakang.
(2)
Apabila siswaa mampu melakukan
posisi ini selama 20 detik, lanjutkan latihan berikutnya. Untuk dapat
melakukan berdiri kembali pada posisi
semula, tekan pelampung, angkat kepala ke atas dn turunkan kaki ke bawah serta
lanjutkan terus ke posisi berdiri.
3)
Latihan meluncur tanpa pelampung
Cara melakukan luncuran tanpa pelampung
sebagai berikut.
(1)
Pada kedalaman setinggi dada,
siswa berdiri menghadap tepi dengan jarak kira-kira dua meter. Luruskan kedua
lengan ke depan, masukka muka ke dalam air, dan doronglah kedua kaki ke lantai
hingga meluncur ke depan.
(2)
Apabila siswa sudah mampu
melakukan tugas itu pada jarak 3 meter, lakukan latihan ini tetapi dimulai dari
dorongan kaki ke dinding, hingga siswa mampu melakukan luncuran sejauh lebih
kurang 6 meter.
2.
Latihan Gerakan Kaki
a.
Teknik gerakan kaki
Gerakan kaki pada renang gaya bebas
berperan sebagai tenaga pendorong/penggerak dan terutama sebagai pengatur
keseimbangan tubuh. Latihan gerakan kaki dilakukan di kolam dangkal. Teknik
gerakan kaki renang gaya bebas adalah:
a)
Sikap permulaan:
(1)
Kedua lengan bertumpu pada
lantai kolam tegak lurus dengan tubuh , jari-jari tangan menunjuk ke depan.
Kedua tangan berpegangan pada tepi kolam.
(2)
Tubuh dan kedua kaki lurus ke
belakang rata dengan permukaan air (rata-rata air).
(3)
Kepala atau muka menghadap ke
depan.
b)
Gerakannya:
(1)
Gerakan dimulai dari panggul
dan berakhir dengan gerakan kibasan pergelangan kaki.
(2)
Gerakan kaki yang ke atas dilakukan
dengan lemas dan jangan terlalu tinggi, tetapi cukup dekat pada permukaan air.
(3)
Gerakan kaki yang ke bawah
dilakukan agak kuat, terutama gerakan pergelangan kaki. Jarak antara kedua
ujung kaki yang ke atas dan yang ke bawah ± 25 – 40 cm.
b.
Bentuk-bentuk latihan
gerakan kaki
1)
Gerak dasar menendang sambil
duduk dipinggir kolam
2)
Gerak menendang sambil meluncur
3)
Gerak dasar menendang dan
bernapas dengan pelampung
(1)
Lakukan gerakan kaki gaya bebas
seperti yang sudah dijelaskan sambil duduk di pinggir kolam.
(2)
Perhatikan poros gerakan,
lutut, sendi kaki, punggung kaki agar
sesuai dengan teknik yang diharapkan.
(3)
Lakukan gerak menendang sambil
meluncur yang dimulai dari dorongan kaki ke dinding kaki.
(4)
Apabila siswa sudah mampu
melakukan gerak dasar menedang dengan menempuh jarak 6 – 7 meter, tanpa
mengambil napas, siswa itu sudah dapat dikatakan berhasil.
3.
Latihan Gerakan Lengan
a.
Teknik gerakan lengan
Gerakan lengan pada renang
gaya bebas berperan terutama sebagai tenaga pendorong/penggerak di samping
sebagai pengatur keseimbangan tubuh. Latihan gerakan lengan dilakukan di kolam
dangkal. Teknik gerakan lengan sebagai berikut.
a)
Sikap permulaan
(1)
Siswa berdiri kangkang, badan
dibungkukkan ke depan hingga rata dengan permukaan air, kedua lengan menjulur
ke depan.
(2)
Kepala atau muka menghadap ke
depan di atas permukaan air.
b)
Gerakannya:
(1)
Gerakan lengan pada gaya bebas
dibagi dalam dua gerakan, yaitu gerakan menekan dan gerakan kembali ke posisi semula.
(2)
Satu lengan dengan jari-jari
tangan rapat menekan ke bawah melalui garis tengah badan, dan kemudian lengan
mendorong air ke belakang dan ke atas menuju ke samping badan.
(3)
Siku dikeluarkan terlebih
dahulu dari dalam air sementara tangan masih berada di dalam air melakukan
gerakan mendorong air ke belakang dan ke atas.
b.
Bentuk-bentuk latihan gerakan
lengan
a)
Meluncur sambil melakukan gerak
dasar lengan
(1)
Pada latihan ini konsentrasi
ditekankan pada gerak menarik dan mendorong air secara penuh, dari depan sampai
paha, sementara tangan berada di bawah badan kira-kira 15 cm.
(2)
Latihan dapat dilakukan dengan
beberapa variasi gerakan antara lain:
(a)
Sebanyak-banyaknya melakukan
gerakan tangan dalam satu luncuran.
(b)
Pelampung di pasang pada
tungkai, dan siswa hanya melakkan gerakan tangan saja.
(c)
Aktivitas belajar yang sama
dengan menggunakan kacamata air.
(d)
Siswa disuruh melihat gerakan
bahu yang sedang melakukan gerakan pada setiap gerakan kedua.
4.
Latihan Pernapasan
a.
Teknik gerakan pernapasan
Teknik gerakan mengambil napas sebagai
berikut.
(a) Sikap Permulaan:
Siswa berdiri kangkang di kolam dangkal
dengan membungkukan tubuh rata dengan air, muka menghadap ke depan di antara
kedua lengan yang diluruskan ke depan.
(b) Gerakannya:
(1)
Pernapasan dilakukan dengan
memutar kepala ke kiri atau ke kanan, sehingga mulut berada di atas permukaan
air untuk mengambil udara.
(2)
Gerakan ini dilakukan bersamaan
ketika lengan yang searah dengan arah putaran kepala berada di belakang samping
tubuh.
(3)
Latihan pernapasan ini
dikombinasikan dengan gerakan lengan agar siswa dapat mengatur irama
pengambilan napas.
(4)
Pengambilan udara dilakukan
dengan mulut ialah untuk menghindari masuknya air ke hidung dan untuk
mempersingkat waktu pengambilan udara karena harus dilakukan dengan cepat.
b.
Bentuk-bentuk latihan gerakan pernapasan
1)
Latihan gerak dasar mengambil
napas
Cara melakukan gerak dasar mengambil
napas sebagai berikut.
(1)
Lakukan denga terapung posisi
telungkup. Kedua tangan memegang dinding kolam. Gunakan pelampung di antara
kedua lutut.
(2)
Ambil napas melalui mulut dan
masukkan muka ke dalam air.
(3)
Mata melihat ke depan sedikit.
(4)
Usahakan jangan mengangkat
kepala, buka mulut lakukan ambil napas melalui mulut dengan cepat, lalu
masukkan lagi muka ke dalam air dan buang napas di dalam air.
2)
Variasi gerak dasar mengambil napas
Cara melakukan variasi gerak dasar
mengambil napas sebagai berikut.
(1)
Lakukan aktivitas belajar
seperti pada gambar, dengan tangan gerak meluncur sambil menggunakan pelampung.
(2)
Lakukan aktivitas belajar
seperti gambar, tanpa pelampung.
(3)
Lakukan aktivitas belajar
seperti pada gambar, tetapi lebih menekankan pada penguasaan irama pengambilan
napas.
(4)
Lakukan aktivitas belajar
seperti pada gambar, sambil kaki digerakkan, sementara pelampung dipegang.
5.
Latihan Koordinasi Gerakan
Latihan koordinasi gerakan
renang gaya bebas adalah latihan yang terpadu dari semua umur gerakan yang ada
pada gaya bebas, yaitu mulai dari gerakan meluncur yang dilanjutkan dengan
gerakan kaki, lengan dan pernapasan dengan seksama sehingga terwujudlah suatu
gaya bebas yang baik. Yang terpenting pada latihan koordinasi ialah koordinasi
antara gerakan ini merupakan pengatur keseimbangan dan tenaga penggerak atau
pendorong.
Lengan dan kaki tidak
bekerja sendiri-sendiri, irama gerakan kaki harus disesuaikan dengan irama
gerakan lengan. Pada gaya bebas ada beberapa macam gerakan koordinasi yang
dihitung dari berapa kali gerakan kaki (pukulan) dalam suatu gerakan lengan
lengkap kiri dan kanan. Ada perenang mempergunakan 2 kali pukulan , 4 kali
pukulan, 6 kali pukulan dan 8 kali pukulan. Akan tetapi, pada saat ini umum
digunakan 6 kali pukulan, artinya pada setiap tiga kali gerakan kaki ke atas
dalam setiap satu kali gerakan lengan.
C.
LONCAT INDAH
1.
Pengertian Loncat Indah
Loncat indah atau
diving adalah cabang olahraga yang menyerupai akrobatik udara di atas permukaan
air. Loncatan biasanya dilakukan dari papan plat dan spring board, kemudian
melakukan berbagai gaya sebelum terjun ke dalam air.
Olahraga ini
dikatakan sebagai olahraga yang berat, sebab memerlukan pengembangan otot yang
cukup dan mampu mengatur waktu sedemikian rupa. Beberapa gaya loncat indah,
hanya tergantung kepada waktu yang dapat dikuasai sebelum seseorang jatuh ke
dalam air.
2.
Latihan Loncat Indah
a.
Terjun dan loncat sederhana
Terjun dan loncat
sederhana ini baik sekali sebagai salah satu alat pendidikan untuk
menghilangkan rasa takut dan menimbulkan rasa percaya diri sendiri.
1)
Terjun (Berjongkok)
Dilakukan dari tepi kolam tempat yang dangkal (1⅟2 m), kedua telapak kaki agak
direnggangkan sedikit, dengan ibu jari kaki melewati tepi kolam supaya tolakan
tidak meleset. Badan ditundukkan, kedua lengan diluruskan ke muka bawah
mengarah menuju jarak 2 m dari tepi kolam. Kedua ibu jari tangan saling
berkaitan atau kedua telapak tangan saling bertindihan. Kepala tunduk diantara
kedua lengan dan melihat ke bagian perut. Keseimbangan dijaga sehingga titik
berat badan sudah di muka. Dari sikap ini badan dijatuhkan ke muka kea rah
tujuan tangan tersebut dan bersamaan dengan ini lutut diluruskan.
2)
Terjun (Berdiri berlutut satu
kaki)
Badan, lengan dan kepala sama dengan sikap berjongkok.
Pantat sudah diangkat, supaya titik berat badan terletak di muka. Cara
terjunnya sama dengan sikap berjongkok.
3)
Terjun (Berdiri dengan sikap
badan, lengan dan kepala sejajar)
Sikap permulaan
dengan berdiri pada kedua kaki, kedua telapak kaki agak dijarangkan, ibu jari
kaki melewati tepi kolam. Lutut agak ditekuk supaya mempunyai kekuatan untuk
meluruskan kaki (bertolak). Sikap badan, lengan dan kepala sama seperti terjun
berlutut, demikian pula cara melakukannya.
4)
Terjun (sikap start)
Sikap
permulaan adalah dengan meletakkan kaki seperti sikap terjun berdiri, kedua
tangan diluruskan ke belakang, badan dan kepala agak diangkat. Terjun dilakukan
dengan kedua lengan diayunkan dari belakang melalui bawah muka. Kepala ditundukkan
sehingga ada di antara kedua lengan, dan melihat kea rah lutut. Kedua kaki
diluruskan . Semua gerakan ini dilakukan kira-kira pada waktu yang bersamaan.
Semua macam terjun tersebut dapat juga dilakkan dari papan loncatan 1 m, 2 m
dan 3 m.
Kilas Sejarah
Renang
adalah olahraga yang menyehatkan, sebab hamper semua otot tubuh bergerak
sehingga seluruh otot berkembang dengan pesat dan kekuatan perenang bertambah
meningkat. Olahraga renang telah dilakukan sejak zaman dahulu terutama sebagai
alat beladiri dalam menghadapi tantangan alam. Baru kira-kira 1800, orang-orang
Jerman dan Austria mendirikan kolam-kolam renang. Sejaksaat itulah renang
dimasukkan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah ketentaraan.
Olahraga renang yang dilakukan sekarang ini, awalnya meniru anjing. Salah satu
bintang renang pada waktu itu adalah Frederik Cavell dari Inggris.
Pada
1908, saat berlangsungnya olimpiade, orang-orang telah berani mengarungi lautan
dan menyeberangi sungai-sungai yang besar hanya dengan rakit. Seiring waktu,
olahraga renang kemudian lambat laun berkembang ke seluruh pelosok tanah air.
Kolam renang yang pertama kali di Indonesia yaitu di Cihampelas, Bandung pada
1904. Akhirnya pada 24 maret 1951 berdirilah Perserikatan Berenang Seluruh
Indonesia yang disingkat PBSI dengan ketuanya Poerwosoedarmo. Kemudian pada
1952 PBSI diterima menjadi anggota FINA (organisasi renang dunia). Pada 1957
PBSI diubah namanya menjadi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar